Janganlah kamu
berhati lemah dalam mengejar mereka (musuhmu). Jika kamu menderita kesakitan,
maka sesungguhnya merekapun menderita kesakitan(pula), sebagaimana kamu
menderitanya, sedang kamu mengharap dari pada Allah apa yang tidak mereka
harapkan. Dan adalah Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS.
An Nisaa':104)
M
|
eski ayat ini dalam konteks berperang, saya yakin,
juga ditujukan untuk jihad-jihad yang lainnya, termasuk saat kita harus
bersaing dalam mencari nafkah buat Anak dan istri karena hal berini juga sebagian dari jihad.Bukan itu saja
dalam menuntut ilmu kita juga berjihad. Kita tidak boleh berhati lemah dalam
bersaing, jika kita memiliki kelemahan pesaing juga sama, malah kita memiliki
kelebihan, yaitu “harap” atau raja’. Kita masih bisa berharap kepada Allah,
sementara orang-orang yang tidak beriman tidak.Mengapa harus takut?cobalah tanamkan rasa percaya diri dalam hati
anda,sebenarnya kita semua mempunyai potensi yang unik dan bermanfaat jikalau
kita bisa mengasah dan menggalinya.Terkadang sebagian orang dari kita tidak
percaya pada kemampuan yang ia miliki sebab MALAS untuk berusaha.
Suatu hal yang ironis bukan, justru dunia ini
dikuasai oleh orang-orang yang tidak beriman. Seharusnya kita umat Islam bisa
menjadi umat yang memimpin, karena kita punya Pelindung dan Penolong yang
tempat kita berharap. Mari kita simak kisah berikut ini:
Seseorang yang berharap ingin menjadi utusan
kabupaten dalam mengikuti sebuah pertemuan Nasional di wilayah Cibubur Jakarta
Selatan.Ia adalah orang yang sederhana,namun berani bermimpi besar.Mungkin
semua orang merasa mimpinya tidak begitu besar masa sih ke Jakarta aja
diimpikan?ya memang hal itu menjadi impiannya sebab ia terlahir dari keluarga
yang sangat sederhana,untuk jalan-jalan didalam kabupaten saja dia harus
menabung dulu beberapa bulan baru bisa jalan-jalan ya itung-itung buat beli
bensin ama makanan dijalan lah.Mimpi itu dia tanamkan semenjak duduk dibangku
Madrasah tsanawiyah,tiga tahun berlalu mimpi itu belum juga kunjung dicapainya
namun ia tetap berusaha dengan mengikuti latihan-latihan kepramukaan.Hingga
akhirnya sampailah ia di bangku SMA bebrapa perlombaan diikutinya,mulai dari
baris berbaris,memasang tenda,tali temali semaphore,semua itu ia tekuni dengan sungguh-sungguh
sangat beda sekali dengan teman-temannya yang lain yang menjadikan Pramuka
sebagai ajang mencari pacar,hura-hura dan lain sebagainya.Suatu ketika di
kabupatennya (Pasaman Barat).
Diadakanlah seleksi 20 orang anggota terbaik se Pasaman
Barat untuk mengikuti acara Pertemuan bergengsi di kalangan anggota Pramuka itu
yakni RAIMUNA NASIONAL yang ke 9 yang akan diadakan di Jakarta.Kesempatan
inipun tidak disia-siakannya dia berusaha berlatih PBB(baris-berbaris),ikatan
simpul,sandi dan pengetahuan umum seputar pramuka,walaupun waktu itu hari
seleksi berbarengan dengan jadwal ujian semester genap untuk kenaikan kelas Ia
tetap berusaha.
Rintangan mulai datang menghampirinya,sewaktu
sepulang ujian karena tergesa-gesa menuju tempat seleksi, motor yang ia
kendarai menabrak tukang becak untunglah tukang becak,becaknya dan motor yang
Ia kendarai tidak apa-apa.Darahpun mengucur dari hidungnya,ia tak hiraukan
semua itu seketika itu juga dia mengurus urusan kecelakaan itu ke kantor polisi(kebetulan
kejadian itu dilihat oleh polisi) dan setelah selesai secepatnya Ia menuju
tempat seleksi yang tidak jauh dari kantor polisi.Dengan hidung yang masih
berdarah itu dia memasuki ruangan seleksi.Seleksi pertama yakni pengetahuan
Umum waktu yang disediakan hanya 100 menit untuk menjawab 100 soal,sementara
waktu telah berlalu 15 menit.Tidak ada toleransi keterlambatan.Dengan hati
pasrah kepada Allah dan hanya mengharapkan ridhoNya Ia kerjakan soal itu dan
hanya selesai 80 soal itupun karena waktu telah habis,dia tidak punya
kesempatan lagi.
Hari kedua seleksi.Hari ini adalah kemampuan
baris-berbaris,tali temali beserta sandi-sandi Pramuka dan tes
kesehatan.kebetulan hari itu tidak ada ujian jadi seleksi hari itu berjalan
lancar hingga sore.Tinggal satu seleksi lagi yakni keterampilan,ternyata
panitia memutuskan seleksi keterampilan dilanjutkan setelah magrib digedung
Pemerintah Daerah kabupaten Pasaman Barat.Ini merupakan satu tantangan terbesar
lagi baginya.Mengapa demikian?Ia berjanji pada ayah dan bundanya pulang sebelum
magrib karena dirumah telah dijadwalkan sebelum magrib semua anggota keluarga
harus berkumpul dirumah tanpa terkecuali karena dirumah akan dilaksanakan
sholat magrib berjama’ah dan satu jam bersama Al-qur’an dan Hadist.Tanpa pikir
panjang Ia pun pulang kerumah,setelah rangkaian acara magrib selesai Ia pamit
epada ayahnya untuk kembali mengikuti seleksi.Ternyata sang ayah tak
mengizinkan Ia pergi,sebab jarak dari rumah ke gedung PEMDA cukup jauh dan
haripun hujan.Hati kecilnya sangat memberontak namun apa boleh buat Ia tak
boleh melanggar aturan yang telah ditetapkan sang Ayah.Segala daya dan upaya Ia
lakukan untuk membujuk sang Ayah agar memberikan izin perselisihan kecilpun
terjadi.Tapi Ia tak berputus asa akhirnya dengan deraian air mata dia berdo’a kepada
Allah.
Entah apa yang terjadi,Ayahnya mengizinkan pergi
namun harus ditemani oleh Bundanya dan hujan harus berhenti,kalau masih hujan
Ia tidak dibolehkan pergi.
Adzan Isyapun telah berkumandang Harapannya tidak
berhenti sampai disana,Iapun sholat dan Alhamdulillah hujanpun telah
reda.Dengan perasaan penuh haru Ia berangkat bersama Bundanya.Satu keajaiban
lagi ternyata acaranya belum dimulai sebab dewan juri belum lengkap.Iapun
mempersiapkan segala sesuatunya dan tampil dengan maksimal.
Esok harinya,dilakukan tes wawancara dan setelah
dzuhur pengumuman hasil seleksi.Ba’da dzuhur semua peserta dari Sembilan
kecamatan berkumpul semua.Pengumumanpun dilaksanakan.Diawali dengan 10 putera.
Dan pada angka ke 19 namanya tak juga kunjung
terpanggil,air matapun mengalir dipipinya berharap menjadi yang terakhir.
ALLAH yang maha pengasih menunjukkan kebesarannya
di waktu itu
“Dan yang terakhir,sengaja kami letakkan di akhir
karena peserta ini memperoleh nilai tertinggi dari semua peserta dan akan
mendapatkan hadiah berupa tabungan dari bapak bupati Pasaman Barat……,Dia adalah
Yani Sestria”
Kulihat air mata haru jatuh di pipi Bunda,bunda
sangat tahu sekali bagaimana aku sangat menginginkan sekali berangkat ke
Jakarta dan mendapatkan Momen terpenting Ini.
Subhanallah……..dimana ada kemauan disitu ada jalan
dan Allah telah berjanji :
Itu adalah umat yang
lalu; baginya apa yang telah diusahakannya dan bagimu apa yang sudah kamu
usahakan, dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang
telah mereka kerjakan. (QS. Al Baqarah:134)
Mungkin orang tua kita hebat, mungkin pendahulu
kita hebat, tetapi yeng lebih penting ialah sehebat apa diri kita. Mungkin kita
bisa menikmati apa yang sudah diperoleh oleh para pendahulu kita, tetapi jika
kita hanya menikmati dan membangga-banggakan hasil pendahulu kita, itu tidak
ada artinya, karena yang hebat bukan diri kita, tetapi pendahulu kita. Kita
tidak akan mendapatkan apa-apa atas yang dilakukan oleh pendahulu kita.
Pahala mereka bagi mereka, kita tidak akan kebagian
kecuali kita memanfaatkan apa yang telah diperoleh oleh pendahulu kita untuk
tujuan yang baik. . Sekarang tinggal apa yang akan kita lakukan untuk diri kita
sendiri. Kita tidak akan diminta pertanggung jawaban atas apa yang diperlakukan
oleh mereka. Jadi apapun yang dilakukan oleh pendahulu kita, baik atau buruk,
kita harus tetap bertindak untuk diri kita.Ingat teman jangan MENCONTEK dan jadilah PEMAIN kehidupan jangan hanya jadi PENONTON karena semua orang juga bisa jadi penonton tapi tidak semua orang bisa
jadi pemain.
Sweet memori……in cibubur Jakarta 27 juni 2008….
Teruslah bermimpi..!dan berusahalah mewujudkannya!
.
Akhirnya gak Cuma liat monas dalam frame
Ketemu sahabat…………
Mungkin sederhana…….
insyaAllah bermakna,jangan ukur dari nilainya tapi lihatlah dari
perjuangannya……….!!
1 komentar:
Terharu...........
Posting Komentar